The Mic Is On; Love Me Like That.

ISSA.
4 min readJun 7, 2023

--

Maudy berdiri dan berjalan menuju panggung untuk mengisi Request Box sesuai permintaan teman-temannya. Jujur saja, sedari tadi dirinya sudah menghela napas sebelum memutuskan untuk tetap menuruti permintaan teman-temannya

“Halo, Mbak Cantik.” Seseorang datang dan bersuara dari arah belakang Maudy

Tentu Maudy sudah tahu siapa pemilik suara itu, jadi dirinya hanya menengok sedikit untuk memastikan apakah orang itu benar atau bukan. Ya, jawabannya pasti Galang

“Hai.”

Pandangan Maudy kembali menuju Request Box lagi, mengambil sticky notes dan menuliskan lagu yang teman-temannya minta

“Request lagunya boleh lebih dari satu, ‘kan?” Tanya Maudy dengan pandangan masih pada sticky notes

“Kalo lebih dari satu ada syaratnya.” Jawab Galang, dirinya bersandar pada tiang tembok yang berada disebelah Maudy dan menatap kearah perempuan yang berada didepannya

What is it?”

Galang menaruh jari telunjuk didepan bibirnya, “Rahasia.”

“Pasti bukan yang macem-macem, ‘kan? Then I’ll take that. Gue request 3 lagu, buat temen gue semua.” Maudy memasukkan 3 lembar sticky notes kedalam Request Box

Galang menyeringai setelah mendengar ucapan Maudy,

See you soon…” ucapnya sebelum Maudy kembali ke tempat duduknya

Memandangi punggung Maudy yang kini mulai menjauh dari pandangannya, “…on stage.

Maudy sedang asik berbincang dengan para temannya, hingga dia merasa bahwa namanya disebut dengan volume suara yang keras dan lantang

“Oh, ada request notes lagi nih! Kali ini dari Kak Maudy!”

Fokus Maudy langsung menuju kearah panggung yang dimana sudah ada MC diatas sana sambil memegang Request Box

“Wah, Kak Maudy langsung request 3 lagu nih. Such a great news buat kakak-kakak band diatas sini. Apalagi Kak Galang, ya nggak kak?”

Diatas panggung sana Maudy melihat Galang yang sedang cekikikan ketika namanya kena sorot

“Okay. Seperti biasa, setiap orang yang request lebih dari 2 lagu, dia harus maju ke depan dan nyanyi bareng sama kakak-kakak band!”

Maudy kebingungan, situasi seperti apa yang akan dirinya hadapi untuk beberapa waktu ke depan? Kenapa namanya terus-terusan disebut?

“Kita panggil aja sekarang, Kak Maudy silahkan naik ke panggung!”

“ODY MAJU!” Kalea berseru

Mata Maudy membelalak, “What the heck?! Nggak mau!”

“Mungkin emang begini konsepnya, mau nggak mau harus mau.” Sahut Shaquilla

I’m not even asking for a song! Itu request kalian semua!” Sembur Maudy

“Lagian kenapa lo tulis nama lo sendiri? Kan jadinya lo doang yang kena.” Timpa Sheira

Setelah disadari bodohnya dirinya karena langsung menulis namanya sendiri pada sticky notes yang tadi dia tulis

Maudy menghela napas panjang, “You’re olay, Maudy.”

Berdirilah Maudy setelah bercekcok dengan teman-temannya, dan berjalan kearah panggung

Maudy tersadar bahwa sedari dirinya berdiri dari kursi saja sudah menjadi pusat perhatian semua orang di kafe

“Oh ini dia orangnya!” MC itu berseru ketika melihat Maudy berdiri disamping panggung

“Ayo naik ke sini kak!” Maudy akhirnya bisa menepis keraguannya dan naik ke atas panggung

Saat naik ke atas panggung matanya bertemu dengan mata Galang yang sedang menyeringai kearahnya, rasanya Maudy ingin sekali melayangkan pukulan kepada wajahnya

“Halo Kak Maudy!” Sapa MC, Maudy hanya memberi senyuman kepadanya

Maudy sangat merasa canggung berada ditengah panggung dengan semua mata yang tertuju padanya saat ini

“Jadi dari 3 lagu yang kakak request, kakak mau nyanyi yang mana nih?” Tanya MC sambil memegang 3 sticky notes ditangannya

“Sebenernya ini request temen aku semua, aku cuma masukin ke request box-nya doang.” Jawab Maudy menggunakan mic yang diberikan oleh MC

“Ahh gitu, request-nya minta joki ke temen ya?” terdengar orang-orang di kafe tertawa dengan candaan MC itu. Namun Maudy hanya tersenyum canggung

“Karena Kak Maudy udah naik ke panggung, sayang dong kalau nggak nyanyi? Iya nggak?” MC bertanya kepada seisi kafe

“Iyaaaa!” Jawab orang-orang yang memerhatikan panggung

“Nah, sekarang Kak Maudy pilih 1 dari 3 lagu yang ada di sticky notes ini.”

Maudy menunjuk sticky notes berwarna kuning, “Ini, Love Me Like That by Sam Kim.”

Alright, this is Love Me Like That by Sam Kim, special performace by Kak Maudy. Enjoy the show!

Setelah MC turun dari panggung, Maudy duduk di kursi yang berada ditengah panggung

“MAUDY SAYANGKUUUU!” Di ujung sana terlihat Kalea yang bersorak gembira kepada Maudy

Maudy melihat kearah Galang yang sudah mengganti gitarnya menjadi gitar akustik, “Siap?” Tanya Galang kepada Maudy tanpa suara, Maudy mengangguk

Galang mulai memainkan jarinya pada gitar, suara gitar pun ikut terdengar

“I get defensive and insecure.”

Begitu Maudy menyanyikan bait pertama dari lagu, suaranya bisa mematahkan ekspektasi yang tidak sesuai terhadapnya

Galang juga cukup terkejut, suaranya sangat merdu dan terdengar halus. Ditambah dengan adanya sedikit low-tone, membuat suaranya terdengar sempurna

“Keep my heart from building walls so high, you can’t get through.”

Galang tersadar perempuan yang sedang memegang mic didepannya ini sedikit gugup dan terus memejamkan mata selama dia bernyanyi

“Ooh, can you love me like, can you love me like, can you love me like that?”

Maudy bingung saat dirinya mendengar ada suara ikut bernyanyi bersamanya, langsung dirinya melihat ke arah Galang, yang ternyata juga sudah memandanginya sejak tadi

“I’ll just keep repeating it, in case you didn’t catch me.”

Hilanglah sudah rasa kegugupan yang sedari tadi hampir menyelimuti Maudy. Keduanya kini bersenandung bersama dengan mata yang menatap satu sama lain

Walaupun tangan Galang sibuk memainkan gitar, tetap fokusnya tidak terpecah untuk menetapkan pandangannya kearah Maudy

“Ooh, can you love me like, can you love me like, can you love me like that?”

--

--

ISSA.
ISSA.

No responses yet